Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco – Banyak negara di dunia yang memahami bahwa untuk meningkatkan kemajuan negaranya, mereka harus mendasarkan pada pendidikan. Tantangan dunia pendidikan saat ini semakin meningkat, terutama di era kemajuan teknologi yang begitu pesat mewarnai dinamika global.

Laporan Committee on the Future of Education United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang diterbitkan pada akhir tahun 2021 bertajuk Reimagining Our Futures Together menyebutkan bahwa pendidikan perlu dilakukan reorientasi. Pasalnya, sistem pendidikan saat ini diyakini lebih menekankan pada kenyamanan dan keistimewaan jangka pendek dibandingkan keberlanjutan jangka panjang.

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Menurut UNESCO, sistem pendidikan sebelumnya terlalu menekankan nilai kesuksesan individu, pembangunan ekonomi dan daya saing nasional, dengan mengorbankan koneksi, pemahaman akan saling ketergantungan manusia dan kepedulian terhadap sesama dan planet ini. Orientasi baru pendidikan harus memastikan bahwa solidaritas, kasih sayang, etika dan empati dibangun dalam perencanaan kegiatan Pembelajaran (UNESCO, 2021) Kajian UNESCO harus diperhitungkan secara mendalam.

Pdf) Implementasi Pilar-pilar Pendidikan Unesco

Sistem pendidikan yang dianut di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, pada dasarnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai lama yang mungkin hanya cocok pada zamannya. Perkembangan dan perubahan yang pesat seperti saat ini, apalagi setelah dunia dilanda wabah Covid-19, menyebabkan sistem pendidikan mengalami pergeseran arah dan nilai-nilai yang dianut selama ini.

Pendudukan Zionis Israel di Palestina yang mengganggu kebebasan dan kemerdekaan bangsa, serangan Iran terhadap Israel yang mengancam keamanan kawasan Timur Tengah, dan perang Rusia-Ukraina yang mengganggu perdamaian dunia juga berdampak pada nilai-nilai pendidikan. yang telah dilakukan.

Tidaklah berlebihan jika Komite UNESCO untuk Masa Depan Pendidikan merangkum mengenai kerapuhan bumi, rusaknya lingkungan global, merosotnya demokrasi, berkembangnya teknologi digital yang menghubungkan dan memecah belah dunia, serta dampak buruknya. Ketidakpastian masa depan dunia kerja sebagai bagian dari disrupsi yang dihadapi dunia saat ini memerlukan respons serius dari institusi pendidikan.

Pendidikan merupakan landasan kemajuan suatu bangsa. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan global seperti saat ini, seringkali kita menghadapi tantangan besar dalam menjaga mutu pendidikan. Untuk mengatasi beban mutu pendidikan tersebut, upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat sangat dinantikan.

Unesco Inisiasi Peluncuran Pedoman Menghijaukan Pendidikan Di Sekolah

Salah satu faktor utama penyebab stagnasi mutu pendidikan adalah ketimpangan mutu dan akses terhadap pendidikan di seluruh Indonesia. Meskipun terdapat kemajuan dalam peningkatan akses terhadap pendidikan, kesenjangan kualitas pendidikan antara kota dan desa di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani dan diselesaikan.

Pemerintah harus lebih fokus pada pengembangan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah terpencil dan tertinggal serta meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di daerah-daerah tersebut melalui rekrutmen dan pelatihan peningkatan kapasitas yang sesuai. Pemerintah hendaknya menjadikan pendidikan sebagai salah satu bentuk investasi masa depan dan menjadi prioritas utama dalam pengalokasian APBN dan APBD serta mengoptimalkan penggunaan dana tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Faktanya, amanat konstitusi mengenai anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari ABN dan ABD tidak dilaksanakan secara maksimal. Menurut Ivan Siahril, Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah pada seminar internasional “Go Public Fund Education” pada 25 April 2024 di Gedung Guru Indonesia PB PGRI Jakarta, rincian alokasi anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan dalam APBN: 11 persen diserahkan kepada pemerintah daerah karena sistem pemerintahan di Indonesia bersifat desentralisasi; 5,5 persen kepada Kementerian Agama dan kementerian lain yang mengelola pendidikan; 2 persen dikelola Kemendikbud, Bansos).

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Salah satu faktor utama penyebab stagnasi mutu pendidikan adalah ketimpangan mutu dan akses terhadap pendidikan di seluruh Indonesia.

Esensi Empat Pilar Pendidikan Dalam Membangun Bangsa

Selain dana masyarakat dari APBN/APBD, partisipasi dan kerjasama yang lebih besar dengan pihak swasta dapat menjadi salah satu solusi dalam menyediakan sumber keuangan yang memadai untuk pendidikan. Peningkatan peran swasta dalam peningkatan mutu pendidikan sangatlah penting, karena mengatasi stagnasi mutu pendidikan bukanlah tanggung jawab negara saja.

Peran penting perusahaan sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sangat diperlukan. Dukungan dan kerjasama orang tua, komunitas pendidikan dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya sangat efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.

Salah satu tantangan utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan dan terpencil di Jawa atau di luar Jawa, kekurangan fasilitas pendidikan dasar seperti ruang kelas yang memadai dan lengkap, serta kurangnya ruang dan peralatan perpustakaan dan laboratorium.

Hal ini mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dan kualitas layanan pendidikan. Investasi pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di seluruh tanah air, terutama di daerah yang masih masuk kategori 3T (terdepan, terlantar, dan terluar).

Pengembangan Pendidikan Indonesia Melalui Lembaga Internasional (unesco)

Anak-anak SD Sukagalih meninjau ruang kelasnya yang rusak di Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (29 Agustus 2022). Mulai Juli 2022, anak-anak kelas 4, 6, dan 7 terpaksa belajar di luar kelas secara interupsi.

Sekali lagi, guru adalah kata kunci peningkatan mutu pendidikan. Tanpa guru yang berkualitas dan sukses, peningkatan mutu pendidikan hanyalah sebuah ilusi. Meskipun pemerintah saat ini berupaya meningkatkan kualifikasi dan keterampilan guru, namun masih menghadapi banyak tantangan, seperti memberikan pelatihan yang tidak merata sesuai kebutuhan guru dan memberikan insentif sosial yang memadai untuk menarik orang-orang yang memenuhi syarat untuk bekerja di dunia pendidikan. dan mengejar profesi guru.

Pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi guru negeri dan swasta guna meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Guru hendaknya diberikan jaminan standar minimal penghasilan yang layak sehingga guru tidak lagi mendapat penghasilan yang sedikit melainkan tuntutan tanggung jawab yang sangat tinggi dalam membentuk peradaban bangsa dengan menyiapkan generasi penerus yang lebih baik.

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Perubahan global juga mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dan sistem pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola pikir dan cara berpikir siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Adaptasi kurikulum dan metode pengajaran diperlukan untuk menjamin relevansi layanan pendidikan yang ditawarkan dengan tuntutan zaman.

Pendidikan Indonesia Gak Sebaik Finlandia?

Mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran merupakan salah satu solusi peningkatan mutu pendidikan. Penguasaan teknologi oleh guru dan siswa dapat memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber belajar sehingga memungkinkan pembelajaran interaktif dan kolaboratif. Oleh karena itu, diperlukan guru dan siswa yang mampu menguasai teknologi dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Stagnasi mutu pendidikan nasional memang tidak mudah untuk diatasi, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Ini merupakan pekerjaan berskala besar dan kompleks yang memerlukan dukungan dan kerja sama semua pihak. Harus ada komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk mengambil langkah nyata dalam meningkatkan aksesibilitas, tolak ukur kualitas serta meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru menuju sistem pendidikan yang lebih baik dan inklusif.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan negara. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan dan Kebangkitan Nasional pada bulan Mei mendatang, kami menciptakan momentum bagi semua orang untuk bersatu dan melangkah bersama menuju perubahan positif melalui pendidikan berkualitas. Pendidikan bukan hanya tentang masa kini, tetapi juga tentang investasi masa depan bangsa yang lebih baik – tradisi perubahan kurikulum ketika ada perubahan resmi masih terus berlanjut hingga saat ini. Terakhir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mandikbudristek) Nadim Makarim berinisiatif mengeluarkan kurikulum mandiri yang diterapkan hingga tingkat universitas dalam Program Merdeka Belajar Kampus (MBKM).

Kurikulumnya sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003, sistem pendidikan nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta metode yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Mengapa Kementerian Pendidikan Tinggi Perlu Dibentuk?

Sebagai alat pendidikan, kurikulum membantu mempersiapkan siswa untuk maju ke jenjang pendidikan berikutnya dan siap hidup di masyarakat jika siswa tidak melanjutkan studinya.

Perubahan kurikulum didasari oleh kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak lepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.

Dalam karyanya untuk UNESCO, Delors (2015) menguraikan empat pilar yang diperlukan untuk pendidikan di abad ke-21

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Halaman ini memuat tingkat pencarian ilmu yang paling dasar, yaitu mampu mengetahui dan kemudian memahami benda-benda nyata serta gagasan-gagasan abstrak yang ada disekitarnya.

Pemetaan Mutu Mengacu Pada Rapor Pendidikan

Pada tahap ini dikemukakan bahwa tujuan mempelajari ilmu adalah untuk menguasai ilmu pengetahuan yang bervariasi, sangat luas dan kompleks, selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

, yang artinya belajar melakukan sesuatu. Artinya, seseorang belajar bahwa ia dapat menerapkan pengetahuan tersebut secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya pendidikan berperan besar dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di berbagai sektor termasuk pembangunan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Agar mampu melakukan inovasi dan pemikiran kreatif yang berbeda, maka kegiatan pembelajaran hendaknya mengutamakan perolehan pengetahuan baru yang dapat dijadikan pemecahan masalah serta ide-ide inovatif dan kritis untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Tingkat ketiga adalah belajar hidup bersama, yaitu mempelajari kemampuan hidup bersama dengan orang lain. Dalam kaitannya dengan keterampilan abad 21, pembelajaran ini berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5 Negara Dengan Sistem Pendidikan Terburuk 0

Melalui kerja sama, manusia dapat mencapai tujuan pribadi dan kolektif, serta tujuan yang bersifat universal demi kesejahteraan umat manusia.

Kita tahu bahwa dalam kehidupan di dunia akan banyak terjadi konflik yang disebabkan oleh pergesekan kepribadian individu dengan kepentingan yang ingin dicapai. Oleh karena itu penting untuk belajar hidup bersama agar setiap orang saling menghargai perbedaan.

, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai belajar menjadi. Kata “menjadi” yang seolah-olah menggantung di akhir kalimat ini hendaknya mengacu pada hakikat pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia.

Kualitas Pendidikan Di Indonesia Menurut Unesco

Belajar dalam hal ini berarti bagaimana melalui pendidikan seseorang dapat belajar menjadi manusia yang bermartabat sebagai pribadi yang unik dalam sifat-sifatnya dan sadar sepenuhnya bahwa ia dapat mengembangkan segala kemampuannya dengan bermula dari suatu akal.

Ppsa 23 Lemhannas Ri Gelar Seminar Nasional “roadmap Sistem Pendidikan Alternatif Dalam Pusaran Pandemi Dan Perkembangan Teknologi Untuk Menyambut Indonesia Emas 2045”

Artikel Terkait

Leave a Comment