Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia
Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia – Kurikulum mandiri memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada mata pelajarannya, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhannya berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa.
Manusia adalah makhluk yang diberikan oleh Tuhan. Keberadaan akal merupakan anugerah yang luar biasa bagi manusia yang disebut hamba Tuhan. Singkatnya, manusia tidak diciptakan tanpa tujuan. Perannya sangat penting dalam menopang peradaban, manusia adalah penggerak utama perubahan. Manusia diberkahi dengan kemampuan berpikir, merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, mengevaluasi dan merefleksikan perubahan. Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia harus terus ditingkatkan. Alternatif utamanya adalah upaya reformasi sektor pendidikan. Kualitas guru dan tenaga akademik pada suatu satuan pendidikan lebih diperlukan dan penting untuk mengambil kebijakan dan keputusan pendidikan yang tepat.
Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia
Hal ini berawal dari merebaknya pandemi Covid-19 yang menimbulkan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Sudah bukan rahasia lagi kalau peristiwa tersebut membawa dampak besar bagi dunia pendidikan. Sebelum pandemi, Kurikulum 2013 (K-13) merupakan satu-satunya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pengajaran. Kemudian, pada masa pandemi tahun 2020 hingga 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan penggunaan K-13 dan penyederhanaan kurikulum darurat K-13 yang kemudian menjadi kurikulum acuan satuan pendidikan. Selain itu, pada masa pandemi tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan baru yang memperkenalkan model kurikulum pada sekolah tertentu melalui seleksi kepala sekolah yang bersedia melakukan tatanan perubahan. Dan terakhir, Sekolah Mobilisasi muncul sebagai pionir inovasi pendidikan.
Asn Merdeka Belajar Dan Sahabat Literasi Digital
Tepat pada hari Jumat, 11 Februari 2022, Menteri Massa Nadeem A. meluncurkan Merdeka Belazar Online episode ke-15 karya Makrim: “Kurikulum Gratis dan Platform Pembelajaran Merdeka”. Mengutip berbagai kajian penelitian nasional dan internasional, ia mengatakan krisis pengajaran di Indonesia sudah berlangsung lama dan belum ada perbaikan signifikan selama bertahun-tahun. Krisis pembelajaran semakin meningkat selama pandemi Covid-19, yang menyebabkan hilangnya pembelajaran dan melebarnya kesenjangan pembelajaran.
Kurikulum mandiri adalah kurikulum yang mencakup pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, guru dapat secara mandiri mengatur konsep isi dan metode dalam kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, guru mempunyai kebebasan lebih dalam mengembangkan perangkat pengajaran untuk mata pelajaran yang diajarkannya, sehingga pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhannya berdasarkan kesiapan, minat, dan profil pembelajaran siswa.
Kini pertanyaan pentingnya adalah apakah penerapan kurikulum mandiri ini masih sesuai dengan ‘Standar Nasional Pendidikan’? Dalam artikel sederhana ini akan dianalisis keterkaitan Implementasi Kurikulum Mandiri (ICM) dengan masing-masing poin dalam 8 standar tersebut.
Pertama, dimulai dengan memenuhi standar konten. Terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum tertentu yang dikenal dengan Kurikulum Operasional Satuan Akademik (KOSP), yang meliputi intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Untuk memenuhi standar tersebut, diciptakan pula Merdeka Menager Platform (PMM) sebagai aplikasi edukasi dan berbagi informasi bagi guru tentang IKM.
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Di Sma Plus Darul Hikmah Gembolo Purwodadi Gambiran Banyuwangi
Kedua, memenuhi standar proses. Dalam proses pelaksanaannya masih berkaitan dengan KOSP. Dalam pembelajaran intrakurikuler diciptakan metode pengajaran yang berbeda-beda dan pelaksanaan kokurikuler merupakan proyek untuk memperkuat profil siswa Panxi (P5). Nantinya pelaksanaan ekstrakurikuler tidak mengalami perubahan, masih menggunakan sampel sebelumnya. Ketiga, dengan standar kompetensi lulusan, pendidikan nasional bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki profil siswa banci. Dikenal dengan 6 dimensinya yaitu: iman dan etika, keberagaman global, gotong royong, penalaran kritis, kreativitas dan kebebasan.
Keempat, pemenuhan standar guru dan tenaga pengajar (PTK) diwujudkan melalui program serikat pekerja, serikat sekolah, serikat fasilitator, mobilisasi guru praktik, dan serikat guru. Kelima, ketaatan terhadap standar pengelolaan dibuktikan dengan memastikan bahwa setiap rencana didasarkan pada data melalui laporan akademik yang diterima setiap tahunnya.
Keenam, pemenuhan standar keuangan merupakan upaya pemerintah dalam mengevaluasi sekolah penggerak melalui kinerja atasannya. Dengan bantuan tersebut, diharapkan sekolah mengemudi menjadi pionir dalam penerapan kurikulum mandiri dan melakukan inovasi program pendidikan yang berdampak pada siswa.
Ketujuh, memenuhi standar penilaian. Hal ini dicapai dengan menciptakan penilaian yang komprehensif, yaitu penilaian formatif dan sumatif, untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran setiap peserta didik. Kemudian ada Asesmen Nasional (AN) yang bertujuan untuk mengukur peningkatan mutu setiap komponen pendidikan di tingkat nasional.
Monitor Dan Evaluasi Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru-guru Di Smk Smti Bandar Lampung
Terakhir, kedelapan, memenuhi standar sarana dan prasarana. Penerapan kurikulum tertentu hendaknya tidak ditujukan pada penyediaan sarana dan prasarana secara maksimal. Kurikulum tersendiri diperkenalkan untuk mengurangi beban sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana. Kursus mandiri sangat padat isinya, sehingga belum tentu sarana dan prasarananya lengkap. Yang terpenting dalam IKM ini adalah seluruh warga sekolah diajarkan untuk berpikir untuk mengembangkan sesuatu yang sudah/saat ini dimiliki sekolahnya, yang kemudian dikenal dengan nama pengembangan masyarakat berbasis aset (PKBA). Fokus IKM adalah SDM, karena SDM diyakini sebagai penggerak pendidikan untuk mencapai perubahan.
Harus diakui, berbagai kebijakan yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama ini dari episode 1 hingga 24 telah banyak mempengaruhi standar pendidikan yang diharapkan. Namun ada standar tertentu yang patut diperhatikan, yaitu sarana dan prasarana. Mengapa karena infrastruktur fisik yang baik akan memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan lebih baik. Tulisan ini hanya sekedar mengingatkan bahwa perbaikan sarana dan prasarana sebagai upaya perbaikan berkelanjutan memerlukan perhatian khusus bagi pemangku kepentingan pendidikan. Pada akhirnya masyarakat bangsa ini akan benar-benar menjadi Indonesia Emas.
Buat akun gratis di InnovativeGuru Buat akun InnovativeGuru gratis, berpartisipasi dalam pelatihan dan acara gratis, serta dapatkan sertifikat JP yang akan membantu Anda dipromosikan di tempat kerja. Daftarkan akun gratis
Artikel ini membahas tentang praktik terbaik penerapan kurikulum mandiri yang diterapkan di Satuan Pendidikan Dasar Fatubai untuk mencapai kebebasan budaya menuju Suvarna Indonesia 2045.
Highly Functioning Education Consulting Services
Artikel ini memberikan gambaran mengenai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi ekosistem digital sekolah untuk optimalisasi penerapan kurikulum mandiri di SDIT Anni’mah. Artikel ini diharapkan dapat menginspirasi pemanfaatan teknologi digital dalam konteks kurikulum mandiri.
“Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru yang hebat, namun di tangan guru yang hebat, teknologi akan menjadi transformatif.” – George Kuros
Penguatan literasi digital melalui pelatihan guru, sertifikasi guru, dan pelatihan internal merupakan langkah penting dalam mempersiapkan siswa untuk sukses di era digital. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya literasi digital dalam pendidikan.
Artikel ini membahas tentang penguatan literasi digital melalui platform digital bagi siswa dan guru. Berfokus pada akses informasi, pembelajaran interaktif, kolaborasi global dan strategi implementasi, artikel ini mengajak kita untuk menciptakan generasi yang berdaya di dunia digital.
Pendidikan Untuk Generasi Emas Indonesia 2045
Artikel Temukan artikel menarik untuk menambah pengetahuan Anda Lihat media pembelajaran lainnya Lihat kumpulan media pembelajaran berkualitas untuk menunjang proses belajar mengajar Anda. Lihat modul belajar lainnya. Ketik lihat selengkapnya
Sumber Pembelajaran Penelitian Tindakan Akses terhadap Program Sekolah IHT dan POP Maker Kontribusi Tenaga Kependidikan Program CSR Menciptakan Pendidikan Bersama
Harap bersabar sementara kami memindahkan beberapa data lama ke platform baru secara bertahap. Jika Anda ingin melihat data Anda sebelumnya, silakan kunjungi website versi sebelumnya pada tautan di bawah ini.
Tapi jangan khawatir, sekarang Anda bisa login ke akun Anda, mendaftarkan akun dan belajar di platform pembelajaran inovatif baru.